Kembalilah…
Kau sudah pernah datang
Kau sudah pernah mengajari dan menghukumku sekaligus
Pulanglah ke tempat yg telah ku kubur
Tiap unsur disini (jari tangan-kaki, bibir, mata, jantung, otak), sadar…
Kau mati yg selalu hidup
Kau hitam yg ada dalam warna-warni yg kuciptakan
Kau fobia untuk aku yg dikenal sang-ceria
Kau kriteria mutlak dalam tiap pilihan
Kau air mata yg hadir dalam ketegunan
Kau itu kebencian yg kutujukan pada diriku sendiri
Kau itu koma, dalam narasiku yg panjang
Kau itu inspirasi kelam, yg menciptakan puisi2 hebat
Kau lang sang-mati,
Yg hidup
Kembalilah,
…Ku mohon…
Tak perlu lah ku teriak
Satu dua tetes ketika jiwa mulai meregang saat melepas malam sudah lah biasa
Aku, baik2 saja dalam ketidaktahuan semua orang.